Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Pasuruan
AKM

Perbedaan UN dan AKM

Selama kurun waktu kurang lebih 8 bulan Tim Helpdesk, Tim Teknis dan Proktor sekolah akan terus diberi pelatihan dan simulasi guna persiapan AKM Tahun 2021, namun ada banyak orang yang masih bingung tentang perbedaan antara Ujian Nasional (UN) dan AKM (Asesmen Kompetensi Minimun), berikut ini perbedaannya.

Jika dilihat dari segi Jenjang Pendidikannya, Jumlah sekolah yang akan mengikuti AKM kurang lebih sebanyak 8.271.000 Sekolah jenjang SD/MI s/d SMA/SMK/MA yang tersebar di seluruh Indonesia belum termasuk yang dari Departemen Agama, sehingga menambah jumlah sekolah yang diikutkan dalam AKM tersebut. Perbedaan lain yang menonjol dari UN adalah Moda Pelaksanaannya dimana AKM menerapkan pola Full Online Supervised (utama), Semi Online dan Offline bagi sekolah tertentu sehingga sekolah yang melaksanakan AKM Full Online harus menyiapkan Bandwidth yang cukup untuk mengikuti Asesmen. Sedangkan untuk computer client yang perlu dipersiapkan oleh sekolah dalam mengikuti AKM harus memiliki kriterai sebagai berikut :

  1. Operating System harus diatas windows 7 keatas
  2. RAM komputer harus diatas 1GB
  3. Display Resolution harus diatas/sama dengan 1024X768
  4. Harus tersedia akses internet
  5. Applikasi yang di download harus sesuai dengan BIT OS yang digunakan oleh peserta
  6. Tanggal di komputer peserta harus sesuai.
  7. Tidak diijinkan menggunakan extend screen

Hal tersebut bagi jenjang SMP/SMA Maupun SMK bukan hal baru lagi melainkan hal yang biasa sebab jumlah client yang di butuhkan dalam asesmen lebih kecil dibandingkan dengan Ujian Nasional, yang mengejutkan adalah bagi jenjang SD atau Madrasah karena Asesmen ini merupakan hal baru bagi mereka terlebih lagi harus menyiapkan seperangkat computer yang jumlahnya harus sesuai dengan yang dibutuhkan, selain infrastruktur computer sekolah juga harus menyiapkan bandwidth internet yang lumayan besar meskipun bisa disesuaikan dengan jumlah peserta Asesmen yang diikutkan. Sebab selama ini SD atau Madrasah melaksanakan Ujian Nasional berbasis kertas dan pensil, sehingga masih akan menambah PR bagi proctor maupun sekolah dalam mengikuti Asesmen.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *